PERBEDAAN TUGAS, PERAN DAN TANGGUNG
JAWAB
GURU DAN KEPALA SEKOLAH
DI BIDANG PENDIDIKAN
Guru dan kepala sekolah merupakan dua profesi
penting di dalam bidang pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai pada
Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan adanya guru dan kepala sekolah diharapkan
dapat membimbing dan membina anak didiknya menjadi individu yang berkualitas,
untuk lebih lanjut mengetahui tentang peran, tugas dan tanggung jawab guru dan
kepala sekolah di bidang pendidikan, langsung aja cekidot.
Tugas Guru
Guru adalah figur seorang pemimpin.
Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak
didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian
anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru
bertugas mempersiapkan manusai susila yang dapat diharapkan membanguun dirinya
dan membangun bangsa dan Negara.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen
disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan menengah.
Tugas
guru secara umum adalah mendidik. Dalam oprasionalisasinya, mendidik
adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum,
membentuk contoh dan membisakan. Tugas khusus seorang guru antara lain
sebagai berikut:
1.
Sebagai pengajar
(Intruksional)
Sebagai
pengajar (intruksional), guru bertugas merencanakan progam pengajaran,
melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah
progam itu dilaksanakan
2.
Sebagai pendidik
(Edukator)
Sebagai
pendidik (edukator) guru bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
3.
Sebagai pemimpin
(Managerial)
Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan
mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait,
menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan,
partisipasi atas progam yang dilakukan.
Peran Guru
Perkembangan baru terhadap pandangan
belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan
kompetensinya. Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil
belajar peserta didik sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi
guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta
didik berada pada tingkat optimal.
Peranan dan kompetensi guru dalam
proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana dikemukakan oleh Adams
& Decǝy dalam Basic Principles of Student Teaching antara lain
guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan,
partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Beberapaperanan
yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut.
1.
Guru Sebagai
Organisator
Guru
berperan untuk menciptakan proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat
dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang
menciptakannya).
2.
Guru sebagai
Demonstrator
Sebagai demonstrator, lecturer atau
pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang
akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu yang harus diperhatikan
oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar
terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai
ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan
demonstrator serta mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis
sehingga apa yang disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.
Seorang
guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TPK serta memahami
kurikulum. Selain itu, guru juga harus memahami dirinya sebagai sumber
belajar dan terampil dalam memberikan informasi kepada peserta didik.
Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan peserta didik untuk dapat
menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Dengan
demikian seorang guru akan dapat memainkan peranannya sebagai pengajar
dengan baik.
3.
Guru
sebagai Pengelola kelas
Guru dalam peranannya sebagai
pengelola kelas (learning manager), hendaknya mampu mengelola
kelas sebagai lingkungan belajar
serta mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan
diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan-tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu turut menentukan sejauh mana
lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik
bersifat menantang dan merangsang peserta didik untuk belajar, memberikan rasa
aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar
peserta didik di dalam kelas bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah
guru, hubungan pribadi antara peserta didik di dalam kelas, serta kondisi umum
dan suasana di dalam kelas.
Tujuan
umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk
bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
4.
Guru Sebagai
Fasilitator
Sebagai
fasilitator, guru mamberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
5.
Guru Sebagai
Mediator
Sebagai mediator, guru
hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar-mengajar. Media pendidikan merupakan dasar
yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral
demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Guru tidak cukup memiliki
pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan
memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Pemilihan dan
penggunaan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi,
metode, evaluasi, kemampuan guru serta minat dan kemampuan peserta didik.
Sebagai
mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk
keperluan itu guru harus terampil menggunakan pengetahuan tentang bagaiman
orang berinteraksi dan berkomunikasi.
6.
Guru Sebagai Inspirator
Sebagai
inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta
didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik, guru harus dapat
memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik.
7.
Guru Sebagai
Motivator
Sebagai
motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik
agar semangat dan aktif belajar.
8.
Guru Sebagai
Klimator
Sebagai
klimator, guru berperan untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif dan
menyenangkan.
9.
Guru Sebagai
Inisiator
Sebagai
inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam
pendidikan dan pengajaran.
10. Guru Sebagai Informator
Sebagai
informator, guru harus bisa menjadi sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum
11. Guru Sebagai Evaluator
Setiap
jenis pendidikan atau bentuk pendidikan, pada waktu tertentu selama satu periode
pendidikan, guru selalu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil
yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
12. Guru sebagai Kulminator
Sebagai kulminator, Guru adalah orang yang
mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi).
Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di
sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Tanggung Jawab Guru
Tanggung jawab para guru dan
unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar dalam hal mengajar atau memajukan
dunia pendidikan di sekolah di tempatnya bertugas, tetapi juga
bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk
ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya
pendidikan di daerah tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan
komite sekolah, karenanya diharapkan semuanya biasa menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya yang disertai keikhlasan hati dalam mengemban amanah yang
diberikan.
Guru
yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Guru yang professional hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung
jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara
dan agamanya, dan berikut adalah tanggung jawab seorang guru :
1.
Tanggungjawab
Intelektual
Tanggungjawab
intelektual guru diwujudkan melalui penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
2.
Tanggungjawab
Profesi/Pendidikan
Tanggungjawab
profesi/pendidikan diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
3.
Tanggungjawab
Sosial
Tanggungjawab
sosial guru diwujudkan melalui kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4.
Tanggungjawab
Moral dan Spiritual
Tanggung
jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk
beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan
moral.
5.
Tanggungjawab
Pribadi
Tanggung jawab pribadi diwujudkan melalui
kemampuan untuk memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya
dan menghargai serta mengembangkan dirinya.
Tugas Kepala Sekolah
Soewadji
Lazaruth menjelaskan 3 tugas kepala sekolah, yaitu sebagai administrator
pendidikan, supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah
bertugas sebagai administrator pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu
sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan
fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan dan lain-lain
yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika kepala sekolah
bertugas sebagai supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu dapat pula
dilakukan dengan cara peningkatan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah,
misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain
sebagainya. Dan kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin pendidikan berarti
peningkatan mutu akan berjalan dengan baik apabila guru bersifat terbuka,
kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana yang demikian
ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan kepala
sekolah. Itulah pendapat Soewadji Lazaruth dalam bukunya Kepala
Sekolah dan Tanggung Jawabnya, yang kurang lebih sama dengan pendapat E.
Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional, seperti di
bawah ini.
Menurut
E. Mulyasa, kepala sekolah mempunyai 7 tugas utama, yaitu:
1.
Kepala Sekolah
Sebagai Educator (Pendidik)
Kegiatan
belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan
pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang
menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan
tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa
berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
efektif dan efisien.
2.
Kepala Sekolah
Sebagai Manajer
Dalam
mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala
sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para
guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan
memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan
kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP/MGP tingkat
sekolah, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah,
seperti kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan
pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
3.
Kepala Sekolah
Sebagai Administrator
Khususnya
berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan
kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat
mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi
terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah
seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan
kompetensi guru.
4.
Kepala Sekolah
Sebagai Supervisor
Untuk
mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala
kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan
melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara
langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini,
dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya
diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat
memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam
melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim
mengemukakan bahwa menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan
yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah
sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah
mereka. Dari ungkapan ini, mengandung makna bahwa kepala sekolah harus
betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala
sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri
tidak menguasainya dengan baik.
5.
Kepala Sekolah
Sebagai Leader (Pemimpin)
Gaya
kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan
kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru?
Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi
pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah
dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Mulyasa menyebutkan
kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian, dan kepribadian
kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai barikut :
(1) jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan
keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.
6.
Kepala
Sekolah Sebagai Inovator
Dalam
rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model
model pembelajaran yang inofatif. Kepala sekolah sebagai inovator
akan tercermin dari cara cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif,
kreatif, delegatif, integratif, rasional, objektif, pragmatis, keteladanan
7.
Kepala Sekolah
Sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki
strategi yang tepat untuk memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan
melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,
dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar
melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).
Peran Kepala Sekolah
Penelitian
tentang harapan peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan
murid-murid. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai
pemimpin di bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan,
administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school plant,
dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat dan
lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus
menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan
apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Cara kerja kepala
sekolah dan cara ia memandang peranannya dipengaruhi oleh kepribadiannya,
persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibuat oleh
sekolah mengenai peranan kepala sekolah di bidang pengajaran. Pelayanan
pendidikan dalam dinas bagi administrator sekolah dapat memperjelas
harapan-harapan atas peranan kepala sekolah.
Menurut Purwanto, bahwa seorang
kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana,
perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, menwakili
kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang
tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”
Penjabarannya
adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai
pelaksana (executive)
Seorang
pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus
berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana
yang telah ditetapkan bersama
2.
Sebagai
perencana (planner)
Sebagai
kepala sekolah yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan,
sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja,
tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.
3.
Sebagai seorang
ahli (expert)
Ia
haruslah mempunyai keahlian terutama yang berhubungan dengan tugas jabatan
kepemimpinan yang dipegangnya.
4.
Mengawasi
hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)
Menjaga
jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha mambangun hubungan yang
harmonis.
5.
Mewakili
kelompok (group representative)
Ia
harus menyadari, bahwa baik buruk tindakannya di luar kelompoknya mencerminkan
baik buruk kelompok yang dipimpinnya.
6.
Bertindak
sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman.
Ia
harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan
terhadap kelompoknya.
7.
Bertindak
sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)
Dalam
menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan antara anggota-anggotanya ia
harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu
anggotanya.
8.
Pemegang
tanggung jawab para anggota kelompoknya
Ia
haruslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya yang
dilakukan atas nama kelompoknya.
9.
Sebagai
pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)
Seorang
pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam
menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang
dicita-citakan.
10. Bertindak sebagai ayah (father figure)
Tindakan
pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang
ayah terhadap anak buahnya.
Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat
disimpulkan 10 peran di atas sama seperti apa yang dikemukakan oleh Bapak
Pendidikan kita “Ki Hadjar Dewantara”, mengatakan bahwa pemimpin yang baik
haruslah menjalankan peranan seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri Handayani.
Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala
sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara
langsung berkaitan dengan proses pembelajaran disekolah. Sebagaimana
dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 Th. 1990 bahwa kepala sekolah bertanggung
jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan
tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunan serta pemeliharaaan sarana dan
prasarana. Menurut Dirawat, tugas dan tanggungjawab kepala sekolah dapat
digolongkan kepada dua bidang, yaitu:
1.
Tugas kepala
sekolah dalam bidang administrasi
Dapat
digolongkan menjadi enam bidang yaitu:
a)
Pengelolaan
pengajaran
Pengelolaan pengajaran ini
merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain:
1)
Pemimpin
pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap
bidang studi dan tiap kelas,
2)
Menyusun program
sekolah untuk satu tahun,
3)
Menyusun jadwal
pelajaran,
4)
Mengkoordinir
kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran,
5)
Mengatur
kegiatan penilaian,
6)
Melaksanakan
norma-norma kenaikan kelas,
7)
Mencatat dan
melaporkan hasil kemampuan belajar murid,
8)
Mengkoordinir
kegiatan bimbingan sekolah,
9)
Mengkoordinir
program non kurikuler,
10) Merencanakan pengadaan,
11) Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan
sekolah dan alat-alat pelajaran.
b)
Pengelolaan
kepegawaian
Termasuk
dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan
penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan
pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota
staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja
yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik jabatan.
c)
Pengelolaan
kemuridan
Dalam
bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid
baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok
(grouping), perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi),
penyelenggaraan pelayanan khusus (special services) bagi murid, mengatur
penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan
evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah disiplin murid,
pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
d)
Pengelolaan
gedung dan halaman
Pengelolaan
ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan
pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material
sekolah, keindahan serta kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara
lain gedung (ruangan sekolah), lapangan tempat bermain, kebun dan halaman
sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga,
perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan
sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan
alat-alat komunikasi,
e)
Pengelolaan
keuangan
Dalam
bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah,
urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang
alat-alat murid-murid, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan
pertemuan dan perayaan serta keramaian.
f)
Pengelolaan
hubungan sekolah dan masyarakat
Untuk
memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid,
dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga
sosial.
2.
Tugas Kepala
Sekolah Dalam Bidang Supervisi
Supervisi
pada dasarnya pelayanan yang disediakan oleh kepala sekolah untuk membantu para
guru dan karyawan agar menjadi semakin cakap/terampil dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Supervisi adalah usaha yang
dilakukan oleh kepala sekolah dalam membantu guru-guru agar semakin mampu
mewujudkan proses belajar mengajar. Di mana Kepala Sekolah bertugas memberikan
bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang
berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran
yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat
menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara lain:
a.
Membimbing
guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan
pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan
tujuan-tujuan.
b.
Membimbing
guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan
dan kebutuhan murid.
c.
Menyeleksi dan
memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat,
kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus
mengembangkan minat, bakat dan kemampuannya.
d.
Memberikan
penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar sejauh
mana tujuan sekolah itu telah dicapai.
Kesimpulan
Dari
uraian diatas mengenai Tugas, Peran dan Tanggung jawab seorang guru dan kepala
sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua profesi tersebut walaupun berada
dalam satu bidang yang sama yakni pendidikan akan tetapi memiliki tugas, peran dan
tanggung jawab yang berbeda. Guru lebih berperan dalam proses belajar –
mengajar di dalam kelas, sedangkan kepala sekolah berperan sebagai perencana,
dan juga mengawasi guru dan peserta didik. Akan tetapi meskipun tugas, peranan
dan tanggung jawab kedua profesi ini berbeda, tujuannya tetaplah sama yakni
menciptakan atau melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, bermanfaat
bagi orang di sekitarnya dan dapat mengharumkan nama bangsa.
NaraSumber
1.
W.J.S.
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1976), hal. 482
2.
Soewadji
Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta:
Kanisius, 1994), cet. VI, hal. 20
3.
E.
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2007), hal. 98-122
4.
Ngalim
Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), hal. 65
5.
E.
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah..., hal. 25
6.
Dirawat,
dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986),
hal. 80
7.
http://massofa.wordpress.com/2011/02/09/fungsi-dan-tanggung-jawab-kepala-sekolah/Diakses
pada hari Minggu 17/01/16, pukul 1:18 WIB.
8.
http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/tugas-peran-dan-tanggungjawab-guru.html?m=1/Diakses
pada hari Minggu 17/01/16. Pukul 1:18 WIB.
9.
http://awwals7.blogspot.co.id/2012/12/fungsi-peran-tugas-tanggungjawab-kepala.html?m=1/Diakses
pada hari Minggu 17/01/16. Pukul 1:18 WIB.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat
untuk semua pembaca dan mohon maaf apabila ada kesalahan di dalam penulisan
ini, karena penulis sendiri hanyalah manusia biasa Hehe J
Tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua narasumber yang telah
dicantumkan di atas.
88PULSA Menyediakan List Provider Terpercaya Indonesia dengan taruhan minimal 10.000
BalasHapussitus slot online
judi bola online
judi casino
togel singapore
judi poker online
Berikut adalah list provider yang tersedia di situs judi slot