Curriculum Vitae (CV)
Contoh
CV - CV (Curriculum Vitae) atau yang biasa dikenal dengan Daftar Riwayat
Hidup merupakan sesuatu yang tak bisa ditinggalkan saat melamar pekerjaan.
Pembuatan CV tentu saja harus dibuat sebaik mungkin dengan benar serta tidak
asal-asalan. Sehingga apabila anda menggunakanya untuk melamar pekerjaan akan
mampu meyakinkan bahwa yang ada pada daftar riwayat hidup anda
memang benar adanya.
Ada
beberapah hal yang harus diperhatikan saat membuat Curriculum Vitae agar bisa
menunjukan keprofesionalan anda, berikut diantaranya:
1.
Maksimal paling
banyak 3-4 lembar.
2.
Tulis pengalaman
yang penting saja, pengalaman yang tidak penting sebaiknya tidak di tulis.
3.
Tidak
bertele-tele dengan penulisan yang singkat dan mudah dipahami.
4.
Masukan
pendidikan formal, non formal, pengalaman kerja, dan pengalaman organisasi.
5.
Buatlah sejujur
mungkin yang menunjukan integritas anda, jangan memalsukan karena bisa
berdampak negatf.
Perlu
diketahui daftar riwayat hidup yang anda buat akan bermanfaat sampai nanti.
Jika ada perubahan anda tinggal menambahkan saja. Bagi yang sudah pernah
membuat tentunya akan semakin mudah, namun bagi yang belum pernah tentunya
membutuhkan contoh CV sebagai
rujukan untuk membuat dalam format yang sesuai. Dan berikut ini adalah contoh
CV yang baik:
Contoh CV
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA
PRIBADI
1.
Nama Lengkap : Pramajaya Dimas
2.
Tempat, Tanggal
Lahir : Jakarta, 24
Agustus 1994
3.
Alamat : Jl.
Cemara GG 3 blok i NO. 9
4.
Jenis Kelamin : Laki - laki
5.
Agama : Islam
6.
Status : Belum
Menikah
7.
Telepon : 08562523xxxx
8.
E-Mail : Pramajaya_dimas@yahoo.com
9.
Kewarganegaraan : Indonesia
RIWAYAT
PENDIDIKAN
A.
FORMAL
1.
(2006) Lulus SDN
Lagoa 05 PG – Jakarta Utara
2.
(2009) Lulus SMP
Tanjung Priok – Jakarta Utara
3.
(2012) Lulus SMK
Muhammadiyah 3 – Klaten Utara
B.
NON FORMAL
1.
(2012) Lulus
Kursus Jaringan Komputer Cisco Packet Tracer (Bersertifikat)
2.
(2013) Lulus
Kursus Bahasa Pemrograman Java (Bersertifikat)
KEMAMPUAN
1.
Menguasai
Komputer (MS.Word, Exel, PowerPoint)
2.
Menguasai Bahasa
Pemrograman (Java, Pascal)
3.
Menguasai
Jaringan Komputer (Applikasi Packet Tracer)
Kesalahan – Kesalahan Umum Saat
Interview Kerja
Panggilan
untuk wawancara kerja merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para
pelamar kerja. Wajar saja bila Anda bersemangat untuk menghadapinya. Namun,
Anda juga perlu berhati-hati karena tak sedikit orang cenderung melakukan
kesalahan saat wawancara kerja. Seperti dilansir oleh Cosmopolitan, terdapat
sepuluh kesalahan yang umumnya dilakukan oleh calon pekerja wanita.
1.
Menjawab dan Menjelaskan Secara Klise
Salah satu kesalahan yang dilakukan saat interview, yaitu menjelaskan atau menjawab pertanyaan yang diberikan dengan klise. Misalnya Anda mengatakan bahwa “Ini pekerjaan impian saya”. Sebaiknya yang harus dilakukan adalah menjelaskan seberapa besar Anda berguna bagi perusahaan yang dilamar.
Salah satu kesalahan yang dilakukan saat interview, yaitu menjelaskan atau menjawab pertanyaan yang diberikan dengan klise. Misalnya Anda mengatakan bahwa “Ini pekerjaan impian saya”. Sebaiknya yang harus dilakukan adalah menjelaskan seberapa besar Anda berguna bagi perusahaan yang dilamar.
2.
Menjelek-jelekkan Bos Lama
Meskipun atasan lama Anda sosok orang yang kejam atau galak, namun alangkah baiknya jika Anda tidak menjelek-jelekkan bos lama kepada si pewawancara. Karena jika mengatakannya, Anda akan dinilai tidak respek pada atasan, termasuk pada bos baru Anda nantinya.
Meskipun atasan lama Anda sosok orang yang kejam atau galak, namun alangkah baiknya jika Anda tidak menjelek-jelekkan bos lama kepada si pewawancara. Karena jika mengatakannya, Anda akan dinilai tidak respek pada atasan, termasuk pada bos baru Anda nantinya.
3.
Meminta Jatah Cuti
Cuti memang merupakan hak setiap pekerja, namun jangan bicarakan di awal wawancara. Meminta jatah cuti agar bisa berlibur bersama pasangan saat baru diwawancara kerja bukanlah ide yang baik. Sebab, pewawancara ingin mendengar sebesar apa kontribusi yang akan Anda berikan pada perusahaan saat diterima nantinya.
Cuti memang merupakan hak setiap pekerja, namun jangan bicarakan di awal wawancara. Meminta jatah cuti agar bisa berlibur bersama pasangan saat baru diwawancara kerja bukanlah ide yang baik. Sebab, pewawancara ingin mendengar sebesar apa kontribusi yang akan Anda berikan pada perusahaan saat diterima nantinya.
4.Minum
Saat sedang diwawancara, jangan pernah Anda minum sesuatu meskipun Anda sedang sangat haus. Jika memang minuman telah disediakan oleh kantor tersebut, sebaiknya Anda meminumnya saat wawancara kerja selesai. Hindari juga minuman berkafein sebelum wawancara, selain menciptakan bau mulut, kafein juga dapat merusak konsentrasi saat wawancara dan membuat Anda cepat haus.
Saat sedang diwawancara, jangan pernah Anda minum sesuatu meskipun Anda sedang sangat haus. Jika memang minuman telah disediakan oleh kantor tersebut, sebaiknya Anda meminumnya saat wawancara kerja selesai. Hindari juga minuman berkafein sebelum wawancara, selain menciptakan bau mulut, kafein juga dapat merusak konsentrasi saat wawancara dan membuat Anda cepat haus.
5.
Berdandan Sangat Seksi
Jangan sampai Anda datang untuk wawancara kerja dengan dandan terlalu berlebihan. Hal tersebut dapat membuat Anda dinilai lebih mementingkan penampilan ketimbang otak. Sebaiknya Anda berbusana yang rapi dan sopan. Hindari memakai baju yang transparan atau atasan berbelahan dada rendah. Sebanyak 95 persen perekrut kerja mengaku, berpakaian terlalu seksi dapat membuat si pelamar kerja dicoret dari daftar kandidat pekerja.
Jangan sampai Anda datang untuk wawancara kerja dengan dandan terlalu berlebihan. Hal tersebut dapat membuat Anda dinilai lebih mementingkan penampilan ketimbang otak. Sebaiknya Anda berbusana yang rapi dan sopan. Hindari memakai baju yang transparan atau atasan berbelahan dada rendah. Sebanyak 95 persen perekrut kerja mengaku, berpakaian terlalu seksi dapat membuat si pelamar kerja dicoret dari daftar kandidat pekerja.
6.
Membicarakan Gaji
Semua pewawancara tahu bahwa orang cenderung pindah kerja untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Namun jangan pernah menanyakan soal gaji jika mereka tidak memulainya, termasuk juga untuk negosiasi gaji. Karena hal tersebut terbilang sensitif. Jadi sebaiknya diungkapkan pada waktunya nanti.
Semua pewawancara tahu bahwa orang cenderung pindah kerja untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Namun jangan pernah menanyakan soal gaji jika mereka tidak memulainya, termasuk juga untuk negosiasi gaji. Karena hal tersebut terbilang sensitif. Jadi sebaiknya diungkapkan pada waktunya nanti.
7.
Terlalu Santai
Memiliki chemistry dengan calon bos memang sangat penting dalam sebuah interview, namun bukan berarti Anda juga bebas berbicara seenaknya dengan mereka. Sebanyak 83 persen perekrut kerja mengungkapkan, jika Anda menganggap seorang pewawancara kerja seperti sebagai teman, Anda akan dianggap tidak sopan.
Memiliki chemistry dengan calon bos memang sangat penting dalam sebuah interview, namun bukan berarti Anda juga bebas berbicara seenaknya dengan mereka. Sebanyak 83 persen perekrut kerja mengungkapkan, jika Anda menganggap seorang pewawancara kerja seperti sebagai teman, Anda akan dianggap tidak sopan.
8.
Berpakaian Tidak Rapi
Meskipun kantor yang akan Anda datangi memiliki aturan yang sangat longgar dalam berbusana, bukan berarti Anda bebas menggunakan jeans dan kaus saat interview. Gunakan saja celana panjang hitam dengan blouse yang rapi. Karena sebanyak 95 persen perekrut kerja mengharapkan si pelamar kerja datang dengan pakaian formal saat interview.
Meskipun kantor yang akan Anda datangi memiliki aturan yang sangat longgar dalam berbusana, bukan berarti Anda bebas menggunakan jeans dan kaus saat interview. Gunakan saja celana panjang hitam dengan blouse yang rapi. Karena sebanyak 95 persen perekrut kerja mengharapkan si pelamar kerja datang dengan pakaian formal saat interview.
9.
Tidak Mematikan Ponsel
Ponsel berdering saat sedang melakukan wawancara kerja hanya dapat mengganggu dan membuat peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan hilang. Selain tidak sopan, Anda juga akan dianggap tidak serius. Sebanyak 91% perekrut kerja mengatakan mereka akan segera mencoret Anda dari daftar salah satu kandidat pekerja jika melakukan hal itu.
Ponsel berdering saat sedang melakukan wawancara kerja hanya dapat mengganggu dan membuat peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan hilang. Selain tidak sopan, Anda juga akan dianggap tidak serius. Sebanyak 91% perekrut kerja mengatakan mereka akan segera mencoret Anda dari daftar salah satu kandidat pekerja jika melakukan hal itu.
10.
Datang Terlambat
Tak peduli apapun alasannya, 91% perekrut kerja mengatakan bahwa mereka yang datang terlambat saat interview akan langsung ditolak. Bukan saja dianggap sebagai orang yang tidak disiplin, Anda juga akan dinilai sebagai orang yang tidak peduli dengan pekerjaan yang akan diterima dan tidak menghargai waktu.
Tak peduli apapun alasannya, 91% perekrut kerja mengatakan bahwa mereka yang datang terlambat saat interview akan langsung ditolak. Bukan saja dianggap sebagai orang yang tidak disiplin, Anda juga akan dinilai sebagai orang yang tidak peduli dengan pekerjaan yang akan diterima dan tidak menghargai waktu.
Tips
Wawancara Kerja Agar Diterima
Masuk
ke sesi wawancara bagi seorang pencari kerja tentunya sudah menjadi babak yang
membahagiakan bagi seorang calon karyawan, sebab tidak semua orang bisa sampai
ke tahapan ini.
Artinya,
bila Anda sudah sampai pada tahapan ini, maka sangat penting bagi Anda untuk
menjaga sebaik-baiknya kesempatan yang ada. Bagi mereka yang masih baru pertama
kali melakukan wawancara, tentunya ini menjadi hal yang sangat menegangkan.
Ketahui
bagaimana tips dan cara menghadapi wawancara dalam kerja, agar Anda bisa sukses
diterima di tempat kerja yang Anda impikan tersebut.
Ada
banyak pertanyaan sulit yang sebenarnya sama diberikan pada setiap kali
wawancara kerja. Banyak orang akhirnya gagal karena tak tau jawaban standar
yang harus diberikan, padahal ada banyak informasi di banyak tempat yang
memberikan kunci jawaban pada pertanyaan tersebut.
Berikut
ini beberapa pertanyaan yang dianggap paling sulit beserta jawaban standar yang
bisa diberikan:
1.
Beritahukan kami
tentang diri Anda?
Biasanya
ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak
waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek:
tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2.
Apa yang Anda
ketahui tentang kami?
Ketika
pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau
pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan,
gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan
jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu
tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya
tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak
tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti
“Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya
disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3.
Apa yang dapat
Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan
prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan
dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai
hal-hal itu.
4.
Sebutkan
kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai
empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil
sebagai faktor yang kurang menarik.
Pertanyaan ini sama
seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang
mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa
yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang
berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau
Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang
mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut
Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang
singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi
tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa
lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang
realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi
segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam
bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa
lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara
bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap
tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari
resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana
pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan.
Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan
Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal
perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang
lebih tinggi.
11. Kenapa
Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab
pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut
karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan
menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin
akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa
yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara
bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap
menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan
menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada
pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak
berkenan?
Berhati-hatilah dalam
menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih
banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan
masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk,
pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas
mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa
pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan
yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini
dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal
buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang
terdahulu.
15. Mengapa
Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa
menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda
mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa
gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang
mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin
merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada
pekerjaan sejenis.
Jika Anda diberi
pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan
mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang
di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya
namun jangan menjual standar Anda.
Sumber:
Memang banyak sekali faktor kegagalan wawancara, jngn lupa berdoa. Terima aksih untuk informasinya. mungkin untuk referensi tambahan bisa dibaca 5 Tanda Interview Kerja Gagal di
BalasHapushttp://carahrd.blogspot.co.id
Terima kasih admin
sama - sama, thanks udah mampir gan
BalasHapus