Produksi
Secara
umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pemgartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup leas,
sehingga mencakup keluaran
(output) yang berupa barang atau jasa. Dalam
arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghsilkan barang baik barang jadi maupun
barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat
berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. Adapun defenisi dari beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Sukanto dan indriyo
Produksi adalah suatu
proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah.
Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses
produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses
produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-4). sedangkan menurut, sukanto dan
indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan
barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan
usaha
Menurut Sugiarto
Produksi adalah suatu
kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi
biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah
maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan
teknogi tertentu.
Menurut Ari Sudarman
Produksi sering
didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut definisi diatas
produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang
sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup
pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi.
Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk
melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi
menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor
produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas
yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat
dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Disamping itu produksi
juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa
dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa
produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang
dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah
secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumbersumber yang tersedia. Dimana
nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan
yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi
merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk
mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga
kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk
mencapai hasil maksimal.
Fungsi Produksi
Pada fungsi produksi ada beberapa ahli yang
mendefinisikan fungsi produksi, diantaranya sebagai berikut :
Assauri (1993:30) memberikan definisi atau
pengertian fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan
dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang
atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk
melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan
keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan
oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan itu
berupa perusahaan besar, maupun perusahaan itu adalah perusahaan kecil. Empat
fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1. Proses
pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (inputs).
2. Jasa-jasa
penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan,
merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan
operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian
atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Everett dan Ebert (1992:5) memberikan definisi atau
pengertian fungsi produksi dengan mengatakan sebagai berikut :”Economic refer
to this transformation of resources into goods and services as the production
function for all operation systems the general goals is to create some kinds of
value added, so that the output are worth more to consumers than just the sun
of the individual inputs. ” Jadi fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya
lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan
menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan
sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan
kepuasan pada konsumen. Dengan demikian untuk membuktikan apakah produksi
tersebut telah berjalan atau tidak, maka diperlukan suatu pemeriksaan yaitu
pemeriksaan manajemen. Sedangkan program pemeriksaan manajemen pada fiingsi
produksi yang akan dilakukan adalah perencanaan dan pengendalian produksi,
tenaga kerja produksi, fasilitas produksi, dan pelaksanaan proses produksi.
fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat
perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang
diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.
Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S)
Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output)
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = kewirausahaan
Pengertian Dan
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah
suatu bentuk atau jenis pasar yang hanya terdapat satu kekuatan atau satu
penjual atau satu perusahaan yang menguasai seluruh penawarannya. Pada pasar
ini tidak ada pihak lain yang dapat menyainginya, sehingga menjadi pure
monopoly atau monopoli murni. Perusahaan yang monopoli menghasilkan produk yang
tidak diproduksi oleh perusahaan lain, tidak ada pengganti yang mirip. Contoh
pasar monopoli adalah perusahaan negara, perusahaan minyak bumi serta gas
alam dan lainnya.
Ciri-Ciri Pasar
Monopoli
Pasar monopoli memiliki
ciri-ciri yang sangat bertentangan dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar
persaingan sempurna. Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:
1.
Di dalam pasar
monopoli hanya terdapat satu penjual. Barang atau jasa yang dihasilkan hanya
dapat dibeli di pasar monopoli, tidak tersedia di tempat lain.
2.
Jenis barang
yang diproduksi atau dijual tidak ada barang penggantinya, nosubstituties yang
mirip. Barang yang dihasilkan merupakan satu-satunya dan jenis barang tersebut
tidak dapat digantikan oleh barang lainnya.
3.
Adanya hambatan
atau rintangan atau barriers bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam
pasar monopoli. Hambatan ini merupakan faktor kuat mengapa pasar monopoli
terbentuk. Hambatan dapat berupa legalistas yaitu dibatasi oleh undang-undang,
hambatan teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang
sulit ditiru, atau hambatan modal yaitu perlunya modal besar dalam
memproduksi barang sejenis.
4.
Pelaku pasar
monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun demikian,
Penjual ini tidak mempengaruhi harga dan output dari produk lain yang dijual
atau ditawarkan dalam perekonomian.
5.
Sifat
monopolinya menyebabkan Perusahaan tidak memerlukan promosi atau iklan dalam
memasarkan produknya. Tidak ada barang alternatif atau penggantinya menyebabkan
pembeli terpaksa membeli hasil produksi dari perusahaan monopoli.
Pasar oligopoli adalah
struktur pasar yang hanya terdiri dari sekelompok kecil atau beberapa
perusahaan saja yaitu antara 2 – 10 perusahaan. Adakalanya pasar oligopoli
terdiri dari dua perusahaan saja, dan pasar seperti ini disebut Duopoli
Biasanya struktur dari industri dalam pasar oligopoli adalah: terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai sebagian
pasar oligopoli misalnya 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai
penjualan dan di samping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa
perusahaan golongan pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi
satu sama lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah satu daripadanya
sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat tersebut menyebabkan
setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam mengubah
harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat saling
mpengaruhi (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari
perusahaan dalam pasar oligopoli, yang tidak terdapat dalam bentuk pasar
lainnya.
Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan
yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang
dihasilkannya. Selain memiliki banyak bentuk dalam pasar oligopoli terdapat
juga empat model yang umum dikenal yaitu model kolusi, model Cournot, model
kurva permintaan yang patah dan model kepemimpinan harga.
Ciri – Cirinya
1.
Ciri-ciri pasar
Oligopoli:
Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar
besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon
selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2.
Hanya ada
beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang.
Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon
seluler (esia)
4.
Produk yang
dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut,
mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan
yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam
pasar oligopoly
5.
Adanya hambatan
bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan
peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly
tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly
membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan
sulit masuk pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya
lebih unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal
tersebut.
6.
Adanya saling
ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu
adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit
melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.
7.
Advertensi
(periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share
dan mencegah pesaing baru.
Peranan koperasi dalam pasar jenis oligopoly.
Regulasi/Price agreement.
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau
pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer),
dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital
intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk
berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba
penjualan.
Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat
mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah
homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun
konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun
konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi
perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada
biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat
“penerima harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi
sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis
horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kuantitas
output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu
pada saat MR = MC. Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva
penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh
permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun
tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pengertian dan konsep
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional
adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu negara selama satu tahun.
Metode Pendapatan Nasional
Metode
pendapatan digunakan untuk menghitung balas jasa yang diterima oleh masyarakat
selama satu tahun. Hasil penghitungannya disebut Pendapatan Nasional (Yearly
Income, dilambangkan dengan Y). Pendapatan Nasional adalah total nilai
balas jasa yang diterima oleh masyarakat suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan
masyarakat terdiri dari:
1.
Tenaga kerja memperoleh balas jasa berupa upah/gaji (w
= wage)
2.
Modal memperoleh balas jasa berupa bunga (i =
interest)
3.
Tanah dan SDA memperoleh balas jasa berupa sewa (r =
rent)
4.
Pengusaha memperoleh balas jasa berupa laba (p =
profit)
5.
Penghasilan campuran (mixed income) yang merupakan
gabungan dari upah/gaji, bunga, sewa, dan laba.
Kekurangan Metode
Pendapatan
Kelemahan-kelemahan dari perhitungan pendapatan nasional terutama disebabkan
dengan terbatasnya data yang ada, lebih-lebih untuk negara berkembang. Sumber
data yang tersedia seringkali tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Oleh karena
itu untuk menghitung tingkat pendapatan nasional banyak sekali ditemui
hambatan-hambatan dalam memperoleh data, seperti data pendapatan penduduk yang
masih banyak sekali kelemahan-kelemahan dalam cara perhitungan, data mengenai
jumlah penduduk dan sebagainya yang kesemuanya itu tidak terlepas dari
keterbatasan petugas di lapangan dan juga terbatasnya biaya. Hal ini akan
berbeda sekali keadaannya bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
Dari uraian diatas, didukung juga dari adanya suatu kesepakatan oleh para ahli
ekonomi pembangunan, bahwa pendapatan nasional perkapita (GNP perkapita) ini
memang tidak dapat dijadikan suatu ukuran dalam menilai keberhasilan
pembangunan walaupun ukuran ini masih terus dipakai oleh banyak negara di
negara berkembang. Adapun alasan yang dapat dikemukakan adalah, bahwa ukuran
ini tidak dapat menunjukan bagaimana pendapatan nasional didistribusikan dan
siapa yang sebetulnya menikmati pertumbuhan ekonomi. Sebab dapat saja
pertumbuhan pendapatan nasional dan pendapatan nasional perkapita
menyembunyikan kenyataan, bahwa posisi ekonomi golongan miskin tidak bertambah
baik atau malah bertambah buruk bersamaan dengan bertambah lebarnya jurang
perbedaan di antara yang kaya dengan yang miskin.
Nara Sumber :